Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Covid-19, Pengusaha Ultra Mikro Bekerja Tanpa Libur



 Untuk bertahan hidup di tengah-tengah wabah Covid-19, aktor usaha ultra mikro ikhlas untuk bekerja dengan jam kerja yang panjang, jauh di atas jam kerja normal. Hal itu adalah dari hasil survey yang dikerjakan oleh Instansi Penelitian Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS).


"Untuk menyambung hidup waktu wabah aktor usaha ultra mikro harus bekerja dengan jam kerja rerata 11,67 jam setiap hari, hal itu tidak berbeda jauh dengan saat sebelum wabah yang rerata 12,07 jam setiap hari," kata Direktur IDEAS Yusuf Wibisono dalam pengakuannya, Jumat (15/1).


Bukan hanya jam kerja yang panjang, survey ini mendapati bukti jika aktor usaha ultra mikro harus juga bekerja hampir tiap hari. Wabah sedikit punya pengaruh di hari kerja usaha ultra mikro, yang cuman sedikit turun dari rerata 6,65 hari per minggu jadi rerata 6,28 hari per minggu.


sabung ayam terpercaya "Untuk tetap bertahan hidup, barisan ekonomi kurang kuat ini tak pernah mempunyai kemewahan tidak untuk bekerja, bahkan juga saat wabah menempa," katanya.


Yusuf menambah, terpukulnya aktor usaha ultra mikro, membuat sejumlah besar dari mereka alami disrupsi usaha, jatuhnya omzet dan akseptasi, kritis likuiditas, sampai penutupan usaha secara tetap.


Dari 63,4 juta usaha mikro ini, seputar 48 juta salah satunya diprediksi ialah usaha ultra mikro, aktor ekonomi paling kecil yang sejauh ini tidak dapat terhubung credit mikro perbankan sekalinya sebab tiadanya jaminan," tuturnya.


Selaku info, survey berkaitan imbas wabah pada usaha ekonomi mikro dikerjakan di daerah Jabodetabek itu diawali di bulan Juli 2020 kemarin. Keseluruhan ada 200 informan aktor usaha di bidang perdagangan dengan persyaratan usaha tanpa ada karyawan, tanpa ada posisi usaha, tanpa ada kendaraan motor, dan bukan distributor usaha besar.


Awalnya, Wakil Ketua Dewan Pembimbing Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno memandang, stabilitas pendataan keuangan usaha ultra mikro jadi rintangan. Masalahnya sebagian besar usaha ultra mikro gaptek.


"Jumlah usaha ultra mikro yang telah tersambung dengan tehnologi ini benar-benar kecil," kata Sandiaga, Senin (21/12/2020).


Apa lagi, jumlah komunitas usaha ultra mikro di Indonesia benar-benar mengagumkan besarnya. Oleh karenanya, katanya, salah satu langkah supaya aktor usaha ultra mikro dapat lakukan pendataan keuangan secara stabil yakni harus disiplin.


Meskipun uang yang didapatkan aktor usaha ultra mikro terpakai untuk penuhi keperluan setiap hari, tapi tetap harus dicatat dengan memakai sistem atau langkah pendataan yang sesederhana kemungkinan.


Dengan demikian, aktor usaha ultra mikro makin lebih tahu ongkos dasar dari produk yang dipasarkan dan dapat memperoleh performa yang lebih bagus. "Menurut saya kedisiplinan itu harus kita aplikasikan dari tingkat sedini kemungkinan," kata Sandiaga.


Sandiaga menjelaskan, jumlah aktor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sekarang ini capai 64 juta. Aktor UMKM harus dapat lakukan kerjasama yang dikatakan sebagai public privat people partnership.


"Hal tersebut untuk memberi akses mereka pada digitalisasi, khususnya pendataan keuangan," sebut Bekas Ketua Himpunan Pebisnis Muda Indonesia (HIPMI) itu.


Sudah diketahui, data dari Federasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia (Akumindo) mengatakan, bidang UMKM jadi kontributor penting pada produk lokal bruto (PDB). Karena, UMKM menyumbangkan 60% PDB dan berperan 14% pada keseluruhan export nasional sejauh 2019.

Postingan populer dari blog ini

Fed survey shows lows in employment, worries about finding work and dissatisfaction with pay

Organisations Operate On their own

Kala Di Francesco Melatih As Roma